Berkat diawali oleh kerelaan hati. Ketika istri saya dan saya memutuskan untuk berumah tangga, kami tidak memeriksa buku cek terlebih dahulu. Walaupun dibutuhkan biaya lebih dari seperempat juta dolar untuk membesarkan seorang anak, kami tidak berkata: “Itu terlalu mahal; jadi kita tidak perlu memiliki anak.” Apakah hal itu pernah terjadi? Bagaimana hal tersebut bekerja di tengah orang-orang miskin yang memiliki anak? Mereka semua diberi makan dan pakaian. Tidak peduli apakah seseorang memiliki dua, empat, delapan atau tidak memiliki anak sama sekali, mereka mungkin menghadapi kondisi yang sama. Mereka ingin memiliki anak dan mereka memperolehnya. Entah bagaimana pemeliharaan itu selalu ada.
Allah telah memberi Anda sebuah buli-buli minyak dan darinya akan mengalir semua yang Anda butuhkan. Ingatlah perempuan miskin dalam Perjanjian Lama yang datang menemui Elisa (baca: 2 Raja-raja 4:2-6).
Kata yang melompat keluar dari kisah ini adalah “pergilah”! Perempuan ini sudah berada di garis akhir penghasilannya yang memprihatinkan, tetapi dia masih memiliki sesuatu – sebuah buli-buli minyak. Dia diperintahkan untuk “pergi” dan memperoleh sesuatu yang tidak dimilikinya yang menjadi terisi hanya oleh kemurahan Allah.
Minyak adalah salah satu lambang kemurahan dalam Alkitab. Ada beberapa hal penting berkaitan dengan minyak. Pertama, minyak adalah cairan – suatu zat yang mengalir. Ia tidak statis tetapi dinamis. Sifat dinamis tersebut dapat terjadi hanya ketika minyak dicurahkan. Hal lain adalah bahwa minyak, setidaknya minyak zaitun, dapat keluar hanya melalui pemerasan.
Perlu pemerasan terhadap pengertian dan kemampuan kita sebelum kemurahan Allah dilepaskan. Kemurahan, seperti halnya minyak, mengalir untuk melayani tujuan Allah. Perempuan ini membutuhkan sesuatu yang melebihi kemampuannya untuk dapat menghidupi dirinya dan keluarganya. Satu-satunya cara agar minyak itu mengalir bagi dia adalah dengan mematuhi perintah hamba Allah dan “pergi”!
Perhatikan bahwa dia diperintahkan untuk meminta bejana-bejana kosong, sesuatu yang tampaknya tidak terlalu berharga. Elisa tidak mengatakan padanya untuk pergi meminta minyak dari tetangganya. Mereka juga tidak memilikinya. Dia diperintahkan untuk meminta bejana-bejana “kosong” seperti anak-anak kecil yang biasa keluar dan meminta botol sodah kosong dari tetangganya untuk ditukar dengan uang dua sen. Jika kita tidak membawa bejana-bejana kosong pada Allah, Ia tidak dapat mengisinya. Jika perempuan itu ingin mendapatkan apa yang diperlukannya dan ingin bebas dri hutang yang melilit hidupnya, dia harus mematuhi firman Allah. Dia tidak memiliki harapan lain.
Hamba Allah mengatakan pada saudari yang miskin ini untuk membawa bejana-bejana kosong ke dalam rumahnya dan menutup pintunya. Ketika pintu tertutup tak seorang pun yang dapat mengintip rencana Allah, mencoba melogiskannya, atau pun memberi pendapat bagaimana caranya menyelesaikan suatu pekerjaan yang sepenuhnya bersifat supranatural dengan menggunakan perangkat yang natural.
Kita harus menutup pintu terhadap metode manusia dan mematuhi apapun yang diperintahkan Allah, ketika kita berbicara tentang keuangan pribadi kita atau pun tentang menjangkau dunia yang terhilang dengan Injil. Akhirnya, wanita ini memperoleh lebih dari pada cukup untuk dirinya dan tetangganya yang telah memberikan bejana-bejana kosong tak berharga. Luapan kemurahan memancar dan mengangkat dunia sekelilingnya.
Mitra CBN, Allah ingin memberkati Anda dengan apa yang ada di dalam hidup Anda saat ini. Kosongkan hati Anda dengan motivasi yang murni sebagai langkah awal bahwa Anda mempersiapkan diri untuk menyambut berkat-berkat supranatural dari Tuhan. Ingat, bahwa Dia tidak akan pernah berhutang pada umat yang percaya penuh kepadaNya. Terpujilah Dia!